25 November 2016

Ringkasan Sirah Nabawiyah

Ringkasan Sirah Nabawiyah 1
Ringkasan Sirah Nabawiyah 2

Dahsyatnya Proses Sakaratul Maut

Dahsyatnya Proses Sakaratul Maut

“Demi Allah, seandainya jenazah yang sedang kalian tangisi bisa berbicara sekejab, lalu menceritakan (pengalaman sakaratul mautnya) pada kalian, niscaya kalian akan melupakan jenazah tersebut, dan mulai menangisi diri kalian sendiri”. (Imam Ghozali mengutip atsar Al-Hasan).

Datangnya Kematian Menurut Al Qur’an :
1. Kematian bersifat memaksa dan siap menghampiri manusia walaupun kita berusaha menghindarkan resiko-resiko kematian.
Katakanlah: “Sekiranya kamu berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu ke luar (juga) ke tempat mereka terbunuh”. Dan Allah (berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada dalam dadamu dan untuk membersihkan apa yang ada dalam hatimu. Allah Maha Mengetahui isi hati. (QS Ali Imran, 3:154)

2. Kematian akan mengejar siapapun meskipun ia berlindung di balik benteng yang kokoh atau berlindung di balik teknologi kedokteran yang canggih serta ratusan dokter terbaik yang ada di muka bumi ini.
Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendati pun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: “Ini adalah dari sisi Allah”, dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: “Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)”. Katakanlah: “Semuanya (datang) dari sisi Allah”. Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikit pun? (QS An-Nisa 4:7 8)

3. Kematian akan mengejar siapapun walaupun ia lari menghindar.
Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”. (QS al-Jumu’ah, 62: 8)

4. Kematian datang secara tiba-tiba.
Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS, Luqman 31:34)



5. Kematian telah ditentukan waktunya, tidak dapat ditunda atau dipercepat
Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS, Al-Munafiqun, 63:11)
Dahsyatnya Rasa Sakit Saat Sakaratul Maut
Sabda Rasulullah SAW : “Sakaratul maut itu sakitnya sama dengan tusukan tiga ratus pedang” (HR Tirmidzi)
Sabda Rasulullah SAW : “Kematian yang paling ringan ibarat sebatang pohon penuh duri yang menancap di selembar kain sutera. Apakah batang pohon duri itu dapat diambil tanpa membawa serta bagian kain sutera yang tersobek ?” (HR Bukhari)
Atsar (pendapat) para sahabat Rasulullah SAW .
Ka’b al-Ahbar berpendapat : “Sakaratul maut ibarat sebatang pohon berduri yang dimasukkan kedalam perut seseorang. Lalu, seorang lelaki menariknya dengan sekuat-kuatnya sehingga ranting itupun membawa semua bagian tubuh yang menyangkut padanya dan meninggalkan yang tersisa”.
Imam Ghozali berpendapat : “Rasa sakit yang dirasakan selama sakaratul maut menghujam jiwa dan menyebar ke seluruh anggota tubuh sehingga bagian orang yang sedang sekarat merasakan dirinya ditarik-tarik dan dicerabut dari setiap urat nadi, urat syaraf, persendian, dari setiap akar rambut dan kulit kepala hingga kaki”.
Imam Ghozali juga mengutip suatu riwayat ketika sekelompok Bani Israil yang sedang melewati sebuah pekuburan berdoa pada Allah SWT agar Ia menghidupkan satu mayat dari pekuburan itu sehingga mereka bisa mengetahui gambaran sakaratul maut. Dengan izin Allah melalui suatu cara tiba-tiba mereka dihadapkan pada seorang pria yang muncul dari salah satu kuburan. “Wahai manusia !”, kata pria tersebut. “Apa yang kalian kehendaki dariku? Lima puluh tahun yang lalu aku mengalami kematian, namun hingga kini rasa perih bekas sakaratul maut itu belum juga hilang dariku.”
Proses sakaratul maut bisa memakan waktu yang berbeda untuk setiap orang, dan tidak dapat dihitung dalam ukuran detik seperti hitungan waktu dunia ketika kita menyaksikan detik-detik terakhir kematian seseorang. Mustafa Kemal Attaturk, bapak modernisasi (sekularisasi) Turki, yang mengganti Turki dari negara bersyariat Islam menjadi negara sekular, dikabarkan mengalami proses sakaratul maut selama 6 bulan (walau tampak dunianya hanya beberapa detik), seperti dilaporkan oleh salah satu keturunannya melalui sebuah mimpi.
Rasa sakit sakaratul maut dialami setiap manusia, dengan berbagai macam tingkat rasa sakit, ini tidak terkait dengan tingkat keimanan atau kezhaliman seseorang selama ia hidup. Sebuah riwayat bahkan mengatakan bahwa rasa sakit sakaratul maut merupakan suatu proses pengurangan kadar siksaan akhirat kita kelak. Demikianlah rencana Allah. Wallahu a’lam bis shawab.

Sakaratul Maut Orang-orang Zhalim
Imam Ghozali mengutip sebuah riwayat yang menceritakan tentang keinginan Ibrahim as untuk melihat wajah Malaikatul Maut ketika mencabut nyawa orang zhalim. Allah SWT pun memperlihatkan gambaran perupaan Malaikatul Maut sebagai seorang pria besar berkulit legam, rambut berdiri, berbau busuk, memiliki dua mata, satu didepan satu dibelakang, mengenakan pakaian serba hitam, sangat menakutkan, dari mulutnya keluar jilatan api, ketika melihatnya Ibrahim as pun pingsan tak sadarkan diri. Setelah sadar Ibrahim as pun berkata bahwa dengan memandang wajah Malaikatul Maut rasanya sudah cukup bagi seorang pelaku kejahatan untuk menerima ganjaran hukuman kejahatannya, padahal hukuman akhirat Allah jauh lebih dahsyat dari itu.
Kisah ini menggambarkan bahwa melihat wajah Malakatul Maut saja sudah menakutkan apalagi ketika sang Malaikat mulai menyentuh tubuh kita, menarik paksa roh dari tubuh kita, kemudian mulai menghentak-hentak tubuh kita agar roh (yang masih cinta dunia dan enggan meninggalkan dunia) lepas dari tubuh kita ibarat melepas akar serabut-serabut baja yang tertanam sangat dalam di tanah yang terbuat dari timah keras.
Itulah wajah Malaikatul Maut yang akan mendatangi kita kelak dan memisahkan roh dari tubuh kita. Itulah wajah yang seandainya kita melihatnya dalam mimpi sekalipun maka kita tidak akan pernah lagi bisa tertawa dan merasakan kegembiraan sepanjang sisa hidup kita.
Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim (berada) dalam tekanan-tekanan sakratulmaut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): “Keluarkanlah nyawamu”. Di hari ini kamu dibalas dengan siksaan yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya. (QS Al-An’am 6:93)
(Yaitu) orang-orang yang dimatikan oleh para malaikat dalam keadaan berbuat lalim kepada diri mereka sendiri, lalu mereka menyerah diri (sambil berkata); “Kami sekali-kali tidak mengerjakan sesuatu kejahatan pun”. (Malaikat menjawab): “Ada, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang telah kamu kerjakan”. Maka masukilah pintu-pintu neraka Jahanam, kamu kekal di dalamnya. Maka amat buruklah tempat orang-orang yang menyombongkan diri itu. (QS, An-Nahl, 16 : 28-29)
Di akhir sakaratul maut, seorang manusia akan diperlihatkan padanya wajah dua Malaikat Pencatat Amal. Kepada orang zhalim, si malaikat akan berkata, “Semoga Allah tidak memberimu balasan yang baik, engkaulah yang membuat kami terpaksa hadir kami ke tengah-tengah perbuatan kejimu, dan membuat kami hadir menyaksikan perbuatan burukmu, memaksa kami mendengar ucapan-ucapan burukmu. Semoga Allah tidak memberimu balasan yang baik ! “ Ketika itulah orang yang sekarat itu menatap lesu ke arah kedua malaikat itu.
Ketika sakaratul maut hampir selesai, dimana tenaga mereka telah hilang dan roh mulai merayap keluar dari jasad mereka, maka tibalah saatnya Malaikatul Maut mengabarkan padanya rumahnya kelak di akhirat. Rasulullah SAW pernah bersabda, “Tak seorangpun diantara kalian yang akan meninggalkan dunia ini kecuali telah diberikan tempat kembalinya dan diperlihatkan padanya tempatnya di surga atau di neraka”.
Dan inilah ucapan malaikat ketika menunjukkan rumah akhirat seorang zhalim di neraka, “Wahai musuh Allah, itulah rumahmu kelak, bersiaplah engkau merasakan siksa neraka”. Naudzu bila min dzalik!
Sakaratul Maut Orang-orang Yang Bertaqwa
Sebaliknya Imam Ghozali mengatakan bahwa orang beriman akan melihat rupa Malaikatul Maut sebagai pemuda tampan, berpakaian indah dan menyebarkan wangi yang sangat harum.
Dan dikatakan kepada orang-orang yang bertakwa: “Apakah yang telah diturunkan oleh Tuhanmu?” Mereka menjawab: “(Allah telah menurunkan) kebaikan”. Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini mendapat (pembalasan) yang baik. Dan sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik dan itulah sebaik-baik tempat bagi orang yang bertakwa, (yaitu) surga Adn yang mereka masuk ke dalamnya, mengalir di bawahnya sungai-sungai, di dalam surga itu mereka mendapat segala apa yang mereka kehendaki. Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang-orang yang bertakwa. (yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para malaikat dengan mengatakan (kepada mereka): “Assalamu alaikum, masuklah kamu ke dalam surga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan”. (QS, An-Nahl, 16 : 30-31-32)
Dan saat terakhir sakaratul mautnya, malaikatpun akan menunjukkan surga yang akan menjadi rumahnya kelak di akhirat, dan berkata padanya, “Bergembiaralah, wahai sahabat Allah, itulah rumahmu kelak, bergembiralah dalam masa-masa menunggumu”.
Wallahu a’lam bish-shawab.
Semoga kita yang masih hidup dapat selalu dikaruniai hidayah-Nya, berada dalam jalan yang benar, selalu istiqomah dalam keimanan, dan termasuk umat yang dimudahkan-Nya, selama hidup di dunia, di akhir hidup, ketika sakaratul maut, di alam barzakh, di Padang Mahsyar, di jembatan jembatan Sirath-al mustaqim, dan seterusnya.


Bahaya Sifat Dengki

Bahaya Sifat Dengki

Ali ibn Abu Thalib r.a. mengatakan, “Orang yang memiliki sifat dengki, tidak akan bisa beristirahat
dengan tenang.”
Ahli hikmah juga mengatakan, “Berhati-hatilah kalian dengan sikap dengki. Karena kedengkian adalah faktor utama yang menyebabkan munculnya kemaksiatan kepada Allah di kerajaan langit dan dosa pertama yang terjadi di muka bumi.
Adapun kemaksiatan pertama yang terjadi di kerajaan langit adalah kasus pembangkangan Iblis yang diperintahkan untuk sujud kepada Adam. Iblis berkilah, “Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah.”( Q.S. al-A‘râf [7]: 12)
Dengan sikap ini, Iblis telah merasa iri hati, sehingga ia patut mendapatkan laknat Allah Swt. Adapun dosa pertama yang terjadi di muka bumi adalah pembunuhan yang dilakukan oleh Qabil ibn Adam terhadap saudaranya, Habil, yang didasari oleh rasa dengki. Hal ini ditegaskan dalam firman Allah,
“Ceriterakanlah kepada mereka kisah kedua putra Adam (Habil dan Qabil) dengan sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan kurban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil)
dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil), ‘Aku pasti membunuhmu!’ Berkata Habil, ‘Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa.’”( Q.S. al-Mâidah[5]: 27)
Muhammad ibn Sirin menegaskan, “Saya tidak pernah merasa dengki terhadap siapa pun atas sesuatu yang bersifat keduniaan.
Jika orang itu termasuk calon penduduk surga, maka tidak ada alasan bagiku untuk bersikap dengki kepadanya, karena ia pasti akan masuk ke surga. Sedangkan jika orang itu termasuk calon penghuni neraka, maka tidak ada alasan bagiku untuk bersikap dengki kepadanya, karena ia pasti akan kembali ke neraka.”
Seorang dengki yang bergabung di dalam satu majelis ilmu, ia hanya akan mendapatkan penghinaan dan kehinaan. Ia tidak akan mendapatkan naungan dari para malaikat, kecuali laknat dan kebencian.
Juga akan dianggap sebagai orang yang memalukan dan memberatkan. Ia akan merasakan panasnya terpanggang di dalam api neraka. Di setiap kesepian, ia hanya akan merasakan kebutaan dan akan merasakan sekarat mati yang memilukan dan menyakitkan.
Abu Hurairah r.a. menuturkan bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Waspadalah kalian dari sifat dengki. Karena sifat dengki dapat menghapuskan pahala kebaikan-kebaikan, sebagaimana api dapat menghabiskan kayu bakar.” (HR Abu Dawud dan al-Tirmidzi)..


6 Perkara yang Dirahasiakan Allah



6 Perkara yang Dirahasiakan Allah
 Sahabat Umar Bin Khattab RA berkata:
Allah merahasiakan 6 perkara kepada hambanya, yaitu :
1) Allah merahasiakan keredhaannya kepada hambanya yang taat agar hambanya itu tetap terus berbakti / taat.
2) Allah merahasiakan turunnya Lailatul Qadar di bulan Ramadhan agar hambanya selalu berusaha untuk mencapainya dengan bersungguh-sungguh tanpa mengingat / mengenal / merasa bosan.
3) Allah merahasiakan wali – walinya / hamba hambanya yang soleh kepada orang banyak agar mereka tidak dipuja – puja /disembah-sembah disebabkan oleh kemuliaannya karena wali – wali Allah itu tergolong orang yang mempunyai kelebihan ilmu.
4) Allah merahasiakan umur seseorang hamba agar ia selalu bersiap sedia untuk mati dan rajin beramal soleh
5) Allah merahasiakan tentang keutamaan salatul wusto / sembahyang yang utama daripada sholat sholat yang lain agar hambanya itu tetap rajin dan berusaha mencapainya (Salatul Wusto)

6) Allah merahasiakan tentang siapa jodoh kita nantinya agar hambanya mencari jodoh yang terbaik untuknya

7 September 2016

3 Cerita Nyata tentang Kematian yang Menggetarkan Hati

3 Cerita Nyata tentang Kematian yang Menggetarkan Hati

Orang-orang shaleh akan meninggal,orang-orang zhalim juga akan meninggal. Para Mujahid akan meninggal, orang yang enggan berjihad pun akan meninggal. Bila kita nanti pada Hari Penghisaban ingin dibangkitkan dalam kondisi ketaatan, taatlah kepada Allah di dunia ini.
Jika kaki kita tergelincir dalam lubang kemaksiatan, marilah kita segera untuk bertaubat. Tatkala malaikat maut mendatangi kita, sedangkan kita dalam kondisi taat, dan dia mencabut nyawa dalam kondisi taat. Demikian juga sebaliknya.
Berikut ini beberapa kisah kematian yang mampu menggetarkan hati dan kita bisa mengambil manfaatnya ...
1. Kisah Wafatnya Seorang Mu'alaf Amerika
Seorang pemuda Amerika masuk menemui saudara-saudara kita kaum muslimin di sebuah masjid setelah shalat subuh,tepatnya sebuah masjid di New York kota Brooklyn.Pemuda itu berkata : "Saya ingin masuk Islam ".Mereka bertanya : "Siapakah anda?"Ia menjawab : "Jangan kalian tanyakan siapa saya, tunjukkan saja kepada saya."
Ia pun mandi lalu melafalkan suatu kalimat syahadat.Mereka mendapatkan pengajaran shalat, ia pun shalat dengan kekhusyukan yang jarang dijumpai.Jamaah masjid seluruhnya merasakan kekhusyukan dan tangisan pemuda ini. Mereka takjub dengan kondisinya.
Suatu hari,seorang muslim yang cerdas dari Mesir bercakap-cakap dengan pemuda itu. Ia bertanya : 'Saudaraku, Wallahi, ceritakanlah kisah hidupmu!"
Ia berkisah : "Demi Allah, saya tumbuh sebagai orang Nasrani. Hati saya begitu tertaut kepada Isa Al-Masih a.s. Akan tetapi, ketika saya melihat kondisi masyarakat, saya dapati mereka begitu jauh dari akhlak Al-Masih."
"Saya pun mengkaji Islam dan membaca banyak tentangnya. Kemudian Allah menerangi hati saya untuk memeluk Islam. Akan tetapi, di malam hari sebelum saya menemui kalian, saya tertidur setelah merenung dan mencari kebenaran.
Saya bermimpi bertemu dengan Al-Masih. Dia mengarahkan telunjuknya kepada saya dan berkata : "Jadilah pengikut Muhammad" saya pun keluar untuk mencari masjid. Allah membimbing saya untuk menuju masjid ini. Saya masuk menemui anda semua."
Setelah pembicaraan singkat ini, mu'adzin mengumandangkan adzan Isya', pemuda inipun mendirikan shalat Isya' bersama para jamaah yang lain.
Setelah sujud untuk raka'at pertama, lalu imam bangkit untuk raka'at berikutnya. Tetapi saudara kita ini tetap dalam posisi sujudnya. Lalu orang yang disampingnya menyenggol tubuhnya, namun ia terjatuh, mereka mendapati ruhnya kembali ke hadirat Allah !. Allahu Akbar ... Allahu Akbar ... Allahu Akbar!
2.Kisah Wafatnya Seorang Muslimah Swiss.
Seorang muslimah saudari kita, yang berasal dari Swiss, ia kembali bersama suaminya setelah melakukan perjalanan haji, dengan mengendarai kapal Salim Espress.Seluruh penumpang berteriak bahwa kapal akan tenggelam.
Suaminya berteriak : "Ayo keluarlah!" Muslimah ini menjawab : "Demi Allah, saya tidak akan keluar kecuali setelah mengenakan hijab dengan sempurna. Jikapun saya mati, saya akan bertemu Allah dalam keadaan taat." Ia pun mengenakan pakaiannya dan keluar bersama suaminya.
Ketika semua penumpang benar-benar telah tenggelam, muslimah ini memegang erat tangan suaminya, ia berseru : "Saya mohon agar kamu bersumpah, apakah kamu ridha dengan saya?" Suaminyapun menangis.
Ia bertanya lagi : "Apakah kamu ridha dengan saya?" Suaminyapun menangis melihat isterinya hampir tenggelam.Akan tetapi, muslimah tersebut berkata : "Saya ingin mendengarnya darimu.' suaminya berkata : " Demi Allah, aku ridha terhadapmu. "
Muslimah yang bertakwa dan masih berusia muda itu menangis. Ia berkata : "Saya bersaksi bahwa tidak ada Ilah yang berhak disembah kecuali Allah, dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah."
Ia terus saja melafalkan syahadat sampai tenggelam. Suaminya menangis, ia berkata : "Saya memohon kepada Allah semoga Dia mengumpulkan kami kembali di akhirat di Surga negeri kenikmatan."
3. Kisah Wafatnya Sang Muadzin
Ada lagi seorang laki-laki yang telah hidup selama empat puluh tahun sebagai muadzin, ia hanya mengharap ridha allah dari adzannya ini.Sebelum meninggal, ia tertimpa sakit keras hingga mengharuskannya berbaring di tempat tidur.Suaranya hilang, ia tidak bisa pergi ke masjid untuk mengumandangkan adzan.
Ketika sakitnya semakin parah, ia menangis dan bergumam : "Wahai Rabb, aku telah mengumandangkan adzan untukMu selama empat puluh tahun, aku tidak mengharapkan balasan kecuali dari Engkau, tetapi aku terhalangi untuk mengumandangkan adzan di akhir hidupku."
Anak-anaknya dengan bersumpah mengisahkan, bahwa ketika waktu adzan tiba, ia berdiri di atas temat tidurnya, menghadap kiblat dan menyerukan adzan.
Tatkala sampai di akhir kalimat Laa ilaaha illallaah ia jatuh tersungkur di atas tempat tidur.Anak-anaknya segera menghampiri, tetapi mereka mendapati bahwa ruhnya telah pergi menghadap Rabbnya.
Sesungguhnya amal perbuatan itu tergantung pada penghujungnya.
Demikian tadi sahabat tentang 3 kisah hikmah dan semoga kisah hikmah ini bisa berguna dan bermanfaat ..
Semoga kapanpun, dimanapun hidup kita berakhir... insya Allah khusnul khotimah. Aamiin.

SUMBER :
http://al-syahbana.blogspot.com/2013/12/3-cerita-nyata-tentang-kematian-yang.html#ixzz2oTSnaMqbhttp://al-syahbana.blogspot.com/2013/12/3-cerita-nyata-tentang-kematian-yang.html#ixzz2oTSnaMqb