Ringkasan Sirah Nabawiyah 1
Ringkasan Sirah Nabawiyah 2
25 November 2016
Dahsyatnya Proses Sakaratul Maut
Dahsyatnya Proses Sakaratul Maut
“Demi Allah, seandainya jenazah yang sedang kalian tangisi bisa
berbicara sekejab, lalu menceritakan (pengalaman sakaratul mautnya) pada
kalian, niscaya kalian akan melupakan jenazah tersebut, dan mulai menangisi
diri kalian sendiri”. (Imam Ghozali mengutip atsar Al-Hasan).
Datangnya Kematian Menurut Al Qur’an :
1. Kematian bersifat
memaksa dan siap menghampiri manusia walaupun kita berusaha menghindarkan
resiko-resiko kematian.
Katakanlah: “Sekiranya kamu berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu ke luar (juga) ke tempat mereka terbunuh”. Dan Allah (berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada dalam dadamu dan untuk membersihkan apa yang ada dalam hatimu. Allah Maha Mengetahui isi hati. (QS Ali Imran, 3:154)
Katakanlah: “Sekiranya kamu berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu ke luar (juga) ke tempat mereka terbunuh”. Dan Allah (berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada dalam dadamu dan untuk membersihkan apa yang ada dalam hatimu. Allah Maha Mengetahui isi hati. (QS Ali Imran, 3:154)
2. Kematian akan
mengejar siapapun meskipun ia berlindung di balik benteng yang kokoh atau
berlindung di balik teknologi kedokteran yang canggih serta ratusan dokter
terbaik yang ada di muka bumi ini.
Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendati pun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: “Ini adalah dari sisi Allah”, dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: “Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)”. Katakanlah: “Semuanya (datang) dari sisi Allah”. Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikit pun? (QS An-Nisa 4:7 8)
Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendati pun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: “Ini adalah dari sisi Allah”, dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: “Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)”. Katakanlah: “Semuanya (datang) dari sisi Allah”. Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikit pun? (QS An-Nisa 4:7 8)
3. Kematian akan
mengejar siapapun walaupun ia lari menghindar.
Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”. (QS al-Jumu’ah, 62: 8)
Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”. (QS al-Jumu’ah, 62: 8)
4. Kematian datang
secara tiba-tiba.
Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS, Luqman 31:34)
Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS, Luqman 31:34)
5. Kematian telah
ditentukan waktunya, tidak dapat ditunda atau dipercepat
Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS, Al-Munafiqun, 63:11)
Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS, Al-Munafiqun, 63:11)
Dahsyatnya
Rasa Sakit Saat Sakaratul Maut
Sabda
Rasulullah SAW : “Sakaratul maut itu sakitnya sama dengan tusukan tiga ratus
pedang” (HR Tirmidzi)
Sabda
Rasulullah SAW : “Kematian yang paling ringan ibarat sebatang pohon penuh duri
yang menancap di selembar kain sutera. Apakah batang pohon duri itu dapat
diambil tanpa membawa serta bagian kain sutera yang tersobek ?” (HR Bukhari)
Atsar
(pendapat) para sahabat Rasulullah SAW .
Ka’b
al-Ahbar berpendapat : “Sakaratul maut ibarat sebatang pohon berduri yang
dimasukkan kedalam perut seseorang. Lalu, seorang lelaki menariknya dengan
sekuat-kuatnya sehingga ranting itupun membawa semua bagian tubuh yang
menyangkut padanya dan meninggalkan yang tersisa”.
Imam
Ghozali berpendapat : “Rasa sakit yang dirasakan selama sakaratul maut
menghujam jiwa dan menyebar ke seluruh anggota tubuh sehingga bagian orang yang
sedang sekarat merasakan dirinya ditarik-tarik dan dicerabut dari setiap urat
nadi, urat syaraf, persendian, dari setiap akar rambut dan kulit kepala hingga
kaki”.
Imam
Ghozali juga mengutip suatu riwayat ketika sekelompok Bani Israil yang sedang
melewati sebuah pekuburan berdoa pada Allah SWT agar Ia menghidupkan satu mayat
dari pekuburan itu sehingga mereka bisa mengetahui gambaran sakaratul maut.
Dengan izin Allah melalui suatu cara tiba-tiba mereka dihadapkan pada seorang
pria yang muncul dari salah satu kuburan. “Wahai manusia !”, kata pria
tersebut. “Apa yang kalian kehendaki dariku? Lima puluh tahun yang lalu aku
mengalami kematian, namun hingga kini rasa perih bekas sakaratul maut itu belum
juga hilang dariku.”
Proses
sakaratul maut bisa memakan waktu yang berbeda untuk setiap orang, dan tidak
dapat dihitung dalam ukuran detik seperti hitungan waktu dunia ketika kita
menyaksikan detik-detik terakhir kematian seseorang. Mustafa Kemal Attaturk,
bapak modernisasi (sekularisasi) Turki, yang mengganti Turki dari negara
bersyariat Islam menjadi negara sekular, dikabarkan mengalami proses sakaratul
maut selama 6 bulan (walau tampak dunianya hanya beberapa detik), seperti
dilaporkan oleh salah satu keturunannya melalui sebuah mimpi.
Rasa
sakit sakaratul maut dialami setiap manusia, dengan berbagai macam tingkat rasa
sakit, ini tidak terkait dengan tingkat keimanan atau kezhaliman seseorang
selama ia hidup. Sebuah riwayat bahkan mengatakan bahwa rasa sakit sakaratul
maut merupakan suatu proses pengurangan kadar siksaan akhirat kita kelak.
Demikianlah rencana Allah. Wallahu a’lam bis shawab.
Sakaratul Maut Orang-orang Zhalim
Imam
Ghozali mengutip sebuah riwayat yang menceritakan tentang keinginan Ibrahim as
untuk melihat wajah Malaikatul Maut ketika mencabut nyawa orang zhalim. Allah
SWT pun memperlihatkan gambaran perupaan Malaikatul Maut sebagai seorang pria
besar berkulit legam, rambut berdiri, berbau busuk, memiliki dua mata, satu
didepan satu dibelakang, mengenakan pakaian serba hitam, sangat menakutkan,
dari mulutnya keluar jilatan api, ketika melihatnya Ibrahim as pun pingsan tak
sadarkan diri. Setelah sadar Ibrahim as pun berkata bahwa dengan memandang
wajah Malaikatul Maut rasanya sudah cukup bagi seorang pelaku kejahatan untuk
menerima ganjaran hukuman kejahatannya, padahal hukuman akhirat Allah jauh
lebih dahsyat dari itu.
Kisah
ini menggambarkan bahwa melihat wajah Malakatul Maut saja sudah menakutkan
apalagi ketika sang Malaikat mulai menyentuh tubuh kita, menarik paksa roh dari
tubuh kita, kemudian mulai menghentak-hentak tubuh kita agar roh (yang masih
cinta dunia dan enggan meninggalkan dunia) lepas dari tubuh kita ibarat melepas
akar serabut-serabut baja yang tertanam sangat dalam di tanah yang terbuat dari
timah keras.
Itulah
wajah Malaikatul Maut yang akan mendatangi kita kelak dan memisahkan roh dari
tubuh kita. Itulah wajah yang seandainya kita melihatnya dalam mimpi sekalipun
maka kita tidak akan pernah lagi bisa tertawa dan merasakan kegembiraan
sepanjang sisa hidup kita.
Alangkah
dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim (berada)
dalam tekanan-tekanan sakratulmaut, sedang para malaikat memukul dengan
tangannya, (sambil berkata): “Keluarkanlah nyawamu”. Di hari ini kamu dibalas
dengan siksaan yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap
Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri
terhadap ayat-ayat-Nya. (QS Al-An’am 6:93)
(Yaitu)
orang-orang yang dimatikan oleh para malaikat dalam keadaan berbuat lalim
kepada diri mereka sendiri, lalu mereka menyerah diri (sambil berkata); “Kami
sekali-kali tidak mengerjakan sesuatu kejahatan pun”. (Malaikat menjawab):
“Ada, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang telah kamu kerjakan”. Maka
masukilah pintu-pintu neraka Jahanam, kamu kekal di dalamnya. Maka amat
buruklah tempat orang-orang yang menyombongkan diri itu. (QS, An-Nahl, 16 :
28-29)
Di
akhir sakaratul maut, seorang manusia akan diperlihatkan padanya wajah dua
Malaikat Pencatat Amal. Kepada orang zhalim, si malaikat akan berkata, “Semoga
Allah tidak memberimu balasan yang baik, engkaulah yang membuat kami terpaksa
hadir kami ke tengah-tengah perbuatan kejimu, dan membuat kami hadir menyaksikan
perbuatan burukmu, memaksa kami mendengar ucapan-ucapan burukmu. Semoga Allah
tidak memberimu balasan yang baik ! “ Ketika itulah orang yang sekarat itu
menatap lesu ke arah kedua malaikat itu.
Ketika
sakaratul maut hampir selesai, dimana tenaga mereka telah hilang dan roh mulai
merayap keluar dari jasad mereka, maka tibalah saatnya Malaikatul Maut
mengabarkan padanya rumahnya kelak di akhirat. Rasulullah SAW pernah bersabda,
“Tak seorangpun diantara kalian yang akan meninggalkan dunia ini kecuali telah
diberikan tempat kembalinya dan diperlihatkan padanya tempatnya di surga atau
di neraka”.
Dan
inilah ucapan malaikat ketika menunjukkan rumah akhirat seorang zhalim di
neraka, “Wahai musuh Allah, itulah rumahmu kelak, bersiaplah engkau merasakan
siksa neraka”. Naudzu bila min dzalik!
Sakaratul Maut Orang-orang Yang Bertaqwa
Sebaliknya
Imam Ghozali mengatakan bahwa orang beriman akan melihat rupa Malaikatul Maut
sebagai pemuda tampan, berpakaian indah dan menyebarkan wangi yang sangat
harum.
Dan
dikatakan kepada orang-orang yang bertakwa: “Apakah yang telah diturunkan oleh
Tuhanmu?” Mereka menjawab: “(Allah telah menurunkan) kebaikan”. Orang-orang
yang berbuat baik di dunia ini mendapat (pembalasan) yang baik. Dan
sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik dan itulah sebaik-baik tempat
bagi orang yang bertakwa, (yaitu) surga Adn yang mereka masuk ke dalamnya,
mengalir di bawahnya sungai-sungai, di dalam surga itu mereka mendapat segala
apa yang mereka kehendaki. Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang-orang
yang bertakwa. (yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para
malaikat dengan mengatakan (kepada mereka): “Assalamu alaikum, masuklah kamu ke
dalam surga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan”. (QS, An-Nahl, 16 :
30-31-32)
Dan
saat terakhir sakaratul mautnya, malaikatpun akan menunjukkan surga yang akan
menjadi rumahnya kelak di akhirat, dan berkata padanya, “Bergembiaralah, wahai
sahabat Allah, itulah rumahmu kelak, bergembiralah dalam masa-masa menunggumu”.
Wallahu a’lam bish-shawab.
Semoga
kita yang masih hidup dapat selalu dikaruniai hidayah-Nya, berada dalam jalan
yang benar, selalu istiqomah dalam keimanan, dan termasuk umat yang
dimudahkan-Nya, selama hidup di dunia, di akhir hidup, ketika sakaratul maut,
di alam barzakh, di Padang Mahsyar, di jembatan jembatan Sirath-al mustaqim,
dan seterusnya.
Bahaya Sifat Dengki
Bahaya Sifat Dengki
‘Ali ibn Abu Thalib r.a. mengatakan, “Orang yang memiliki sifat
dengki, tidak akan bisa beristirahat
dengan tenang.”
Ahli hikmah juga mengatakan, “Berhati-hatilah
kalian dengan sikap dengki. Karena kedengkian adalah faktor utama yang
menyebabkan munculnya kemaksiatan kepada Allah di kerajaan langit dan dosa
pertama yang terjadi di muka bumi.
Adapun kemaksiatan pertama yang terjadi di
kerajaan langit adalah kasus pembangkangan Iblis yang diperintahkan untuk sujud
kepada Adam. Iblis berkilah, “Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya
dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah.”( Q.S. al-A‘râf [7]: 12)
Dengan sikap ini, Iblis telah merasa iri hati,
sehingga ia patut mendapatkan laknat Allah Swt. Adapun dosa pertama yang terjadi di muka
bumi adalah pembunuhan yang dilakukan oleh Qabil
ibn Adam terhadap saudaranya, Habil, yang didasari oleh rasa dengki. Hal ini
ditegaskan dalam firman Allah,
“Ceriterakanlah kepada mereka kisah kedua putra
Adam (Habil dan Qabil) dengan sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan
kurban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil)
dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia
berkata (Qabil), ‘Aku pasti membunuhmu!’ Berkata Habil, ‘Sesungguhnya Allah
hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa.’”( Q.S. al-Mâidah[5]:
27)
Muhammad ibn Sirin menegaskan, “Saya tidak
pernah merasa dengki terhadap siapa pun atas sesuatu yang bersifat keduniaan.
Jika orang itu termasuk calon penduduk surga,
maka tidak ada alasan bagiku untuk bersikap dengki kepadanya, karena ia pasti
akan masuk ke surga. Sedangkan jika orang itu termasuk calon penghuni neraka,
maka tidak ada alasan bagiku untuk bersikap dengki kepadanya, karena ia pasti
akan kembali ke neraka.”
Seorang dengki yang bergabung di dalam satu
majelis ilmu, ia hanya akan mendapatkan penghinaan dan kehinaan. Ia tidak akan
mendapatkan naungan dari para malaikat, kecuali laknat dan kebencian.
Juga akan dianggap sebagai orang yang memalukan
dan memberatkan. Ia akan merasakan panasnya terpanggang di dalam api neraka. Di
setiap kesepian, ia hanya akan merasakan kebutaan dan akan merasakan sekarat
mati yang memilukan dan menyakitkan.
Abu Hurairah r.a. menuturkan bahwa Rasulullah
saw. bersabda, “Waspadalah kalian dari sifat dengki. Karena sifat dengki dapat
menghapuskan pahala kebaikan-kebaikan, sebagaimana api dapat menghabiskan kayu
bakar.” (HR Abu Dawud dan al-Tirmidzi)..
6 Perkara yang Dirahasiakan Allah
6
Perkara yang Dirahasiakan Allah
Sahabat Umar Bin Khattab RA berkata:
Allah
merahasiakan 6 perkara kepada hambanya, yaitu :
1) Allah
merahasiakan keredhaannya kepada hambanya yang taat agar hambanya itu tetap
terus berbakti / taat.
2) Allah
merahasiakan turunnya Lailatul Qadar di bulan Ramadhan agar hambanya selalu
berusaha untuk mencapainya dengan bersungguh-sungguh tanpa mengingat / mengenal
/ merasa bosan.
3) Allah
merahasiakan wali – walinya / hamba hambanya yang soleh kepada orang banyak
agar mereka tidak dipuja – puja /disembah-sembah disebabkan oleh kemuliaannya
karena wali – wali Allah itu tergolong orang yang mempunyai kelebihan ilmu.
4) Allah
merahasiakan umur seseorang hamba agar ia selalu bersiap sedia untuk mati dan
rajin beramal soleh
5) Allah
merahasiakan tentang keutamaan salatul wusto / sembahyang yang utama daripada
sholat sholat yang lain agar hambanya itu tetap rajin dan berusaha mencapainya
(Salatul Wusto)
6) Allah
merahasiakan tentang siapa jodoh kita nantinya agar hambanya mencari jodoh yang
terbaik untuknya
7 September 2016
3 Cerita Nyata tentang Kematian yang Menggetarkan Hati
3 Cerita Nyata tentang Kematian yang
Menggetarkan Hati
Orang-orang shaleh akan
meninggal,orang-orang zhalim juga akan meninggal. Para Mujahid akan meninggal,
orang yang enggan berjihad pun akan meninggal. Bila kita nanti pada Hari
Penghisaban ingin dibangkitkan dalam kondisi ketaatan, taatlah kepada Allah di
dunia ini.
Jika kaki kita tergelincir dalam lubang kemaksiatan,
marilah kita segera untuk bertaubat. Tatkala malaikat maut mendatangi kita, sedangkan
kita dalam kondisi taat, dan dia mencabut nyawa dalam kondisi taat. Demikian
juga sebaliknya.
Berikut ini beberapa kisah kematian yang mampu
menggetarkan hati dan kita bisa mengambil manfaatnya ...
Seorang pemuda Amerika masuk menemui saudara-saudara kita
kaum muslimin di sebuah masjid setelah shalat subuh,tepatnya sebuah masjid di
New York kota Brooklyn.Pemuda itu berkata : "Saya ingin masuk Islam
".Mereka bertanya : "Siapakah anda?"Ia menjawab : "Jangan kalian
tanyakan siapa saya, tunjukkan saja kepada saya."
Ia pun mandi lalu melafalkan suatu kalimat
syahadat.Mereka mendapatkan pengajaran shalat, ia pun shalat dengan kekhusyukan
yang jarang dijumpai.Jamaah masjid seluruhnya merasakan kekhusyukan dan tangisan
pemuda ini. Mereka takjub dengan kondisinya.
Suatu hari,seorang muslim yang cerdas dari Mesir
bercakap-cakap dengan pemuda itu. Ia bertanya : 'Saudaraku, Wallahi,
ceritakanlah kisah hidupmu!"
Ia berkisah : "Demi Allah, saya tumbuh sebagai orang
Nasrani. Hati saya begitu tertaut kepada Isa Al-Masih a.s. Akan tetapi, ketika
saya melihat kondisi masyarakat, saya dapati mereka begitu jauh dari akhlak
Al-Masih."
"Saya pun mengkaji Islam dan membaca banyak
tentangnya. Kemudian Allah menerangi hati saya untuk memeluk Islam. Akan
tetapi, di malam hari sebelum saya menemui kalian, saya tertidur setelah
merenung dan mencari kebenaran.
Saya bermimpi bertemu dengan Al-Masih. Dia mengarahkan
telunjuknya kepada saya dan berkata : "Jadilah pengikut Muhammad"
saya pun keluar untuk mencari masjid. Allah membimbing saya untuk menuju masjid
ini. Saya masuk menemui anda semua."
Setelah pembicaraan singkat ini, mu'adzin mengumandangkan
adzan Isya', pemuda inipun mendirikan shalat Isya' bersama para jamaah yang
lain.
Setelah sujud untuk raka'at pertama, lalu imam bangkit
untuk raka'at berikutnya. Tetapi saudara kita ini tetap dalam posisi sujudnya.
Lalu orang yang disampingnya menyenggol tubuhnya, namun ia terjatuh, mereka
mendapati ruhnya kembali ke hadirat Allah !. Allahu Akbar ... Allahu Akbar ...
Allahu Akbar!
2.Kisah Wafatnya Seorang Muslimah Swiss.
Seorang muslimah saudari kita, yang berasal dari Swiss,
ia kembali bersama suaminya setelah melakukan perjalanan haji, dengan
mengendarai kapal Salim Espress.Seluruh penumpang berteriak bahwa kapal akan
tenggelam.
Suaminya berteriak : "Ayo keluarlah!" Muslimah
ini menjawab : "Demi Allah, saya tidak akan keluar kecuali setelah
mengenakan hijab dengan sempurna. Jikapun saya mati, saya akan bertemu Allah
dalam keadaan taat." Ia pun mengenakan pakaiannya dan keluar bersama
suaminya.
Ketika semua penumpang benar-benar telah tenggelam,
muslimah ini memegang erat tangan suaminya, ia berseru : "Saya mohon agar
kamu bersumpah, apakah kamu ridha dengan saya?" Suaminyapun menangis.
Ia bertanya lagi : "Apakah kamu ridha dengan
saya?" Suaminyapun menangis melihat isterinya hampir tenggelam.Akan
tetapi, muslimah tersebut berkata : "Saya ingin mendengarnya darimu.'
suaminya berkata : " Demi Allah, aku ridha terhadapmu. "
Muslimah yang bertakwa dan masih berusia muda itu
menangis. Ia berkata : "Saya bersaksi bahwa tidak ada Ilah yang berhak
disembah kecuali Allah, dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan
Allah."
Ia terus saja melafalkan syahadat sampai tenggelam.
Suaminya menangis, ia berkata : "Saya memohon kepada Allah semoga Dia
mengumpulkan kami kembali di akhirat di Surga negeri kenikmatan."
3. Kisah Wafatnya Sang Muadzin
Ada lagi seorang laki-laki yang telah hidup selama empat
puluh tahun sebagai muadzin, ia hanya mengharap ridha allah dari adzannya
ini.Sebelum meninggal, ia tertimpa sakit keras hingga mengharuskannya berbaring
di tempat tidur.Suaranya hilang, ia tidak bisa pergi ke masjid untuk
mengumandangkan adzan.
Ketika sakitnya semakin parah, ia menangis dan bergumam :
"Wahai Rabb, aku telah mengumandangkan adzan untukMu selama empat puluh
tahun, aku tidak mengharapkan balasan kecuali dari Engkau, tetapi aku
terhalangi untuk mengumandangkan adzan di akhir hidupku."
Anak-anaknya dengan bersumpah mengisahkan, bahwa ketika
waktu adzan tiba, ia berdiri di atas temat tidurnya, menghadap kiblat dan
menyerukan adzan.
Tatkala sampai di akhir kalimat Laa ilaaha illallaah ia
jatuh tersungkur di atas tempat tidur.Anak-anaknya segera menghampiri, tetapi
mereka mendapati bahwa ruhnya telah pergi menghadap Rabbnya.
Sesungguhnya amal perbuatan itu tergantung pada
penghujungnya.
Demikian tadi sahabat tentang 3 kisah hikmah dan semoga
kisah hikmah ini bisa berguna dan bermanfaat ..
Semoga kapanpun, dimanapun hidup kita berakhir... insya
Allah khusnul khotimah. Aamiin.
SUMBER : http://al-syahbana.blogspot.com/2013/12/3-cerita-nyata-tentang-kematian-yang.html#ixzz2oTSnaMqbhttp://al-syahbana.blogspot.com/2013/12/3-cerita-nyata-tentang-kematian-yang.html#ixzz2oTSnaMqb
Subscribe to:
Posts (Atom)